Jumat, 21 September 2012

Blessings In Disguise

 KATANYA, ia besar dan tumbuh dalam sikap sinis sekaligus kekaguman banyak orang. Sosoknya begitu sentral dalam grup musiknya. Ia front-man dan juga konseptor di situ. Jangan heran aja, kalo empat anggota band lainnya bisa jadi cuma sebagai cameo, karena dengan satu telunjuk saja, ia yang menentukan, keluar masuk mereka-mereka semua. Yap, kita tentu tau Ahmad Dhani. Personil sekaligus pemain keyboard grup band Dewa.

Dari awal udah keliatan banget kalo peranan Dhani begitu dominan di Dewa. Bahkan katanya, masalah kostum waktu mentas pun, Dhani yang ngurus. Tapi itu bukan jadi urusan kita, yang perlu kita perhatiin adalah tentang album lascar cinta-nya Dewa, yang dulu itu loh. Apakah kalian masih inget guys?

Kita semua tau kalo tuh kover album ngejiplak abis-abisan sebuah kaligrafi tulisan Allah swt dan diplesetin jadi ornamen pemanis Dewa. Bisa jadi backdrop. Jadi dekorasi en jadi apa aja termasuk alas kaki pas waktu Dewa manggung di Trans TV dulu. Alhamdulillah, dulu kita masih punya Pak Habib Rizieq dengan Pak Wahfiuddin (dua orang yang vokal dalam masalah ini). Tuntutannya sederhana, Dhani diminta untuk mengganti kover kaset dan menarik kaset dengan sampul itu dari pasaran. Dan sebuah permintaan maaf.

Untuk sebuah plesetan terhadap lafadz Allah, dua hal itu bukan harga yang mahal. Dibanding dengan gimana perasaan kita ngeliat tuh tulisan bisa jadi terpampang dimana-mana, nggak ada apa-apalah. Emang sih itupun dilakukan tapi dengan amat enggan dan lambat sekale.

Untuk sesaat, popularitas Dhani seolah tenggelam. Namanya coreng. Kepada infotainment di teve, ia bilang, “Habib Rizieq bikin saya kurang kerjaan. Banyak job Dewa yang hilang!” sebagian besar rodies Dewa pun banyak yang nganggur.

Tapi tepat sebulan setelah itu, kita tiba-tiba dibuat terperangah. Dengan tiba-tiba Dhani ditunjuk menjadi Duta Lingkungan Hidup untuk remaja. Bersama dengan Marshanda. Serta-merta, nama Dhani wara-wiri lagi di segala dimensi. Infotainment dan tabloid gosip memberitakannya terus-terusan. Seolah-olah itu prestasi hebat, dan orang bisa jadi lupa akan arogansi Dhani dalam masalah sebelumnya.

Emang kenapa? Bro, keliatan banget, kalo Dhani begitu dilindungi oleh media. Sosok Dhani terus dimunculkan dan jangan sampe redup. Apalagi mati. Dhani adalah aset dalam perang pemikiran terhadap kita-kita, remaja Islam. Coba liat, berapa banyak dari temen-temen kita yang ngefans sama Dhani? Jangan-jangan kita sendiri tadinya termasuk.

Kita kenal Agnes Monica. Dulupun kita kenal Joshua. Kedua orang itu terus-terusan dijadikan ikon dan diagendakan untuk terus menjadi refleksi kehidupan kita remaja dan adek-adek kita. Mereka-mereka semua harus jadi idola. Segimana pun ideologi yang mereka anut ternyata nggak sama dengan kita.

http://remajaislampos.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar