Rabu, 31 Oktober 2012

Turki Pilih Islamisasi Ketimbang Uni Eropa


 Turki Pilih Islamisasi Ketimbang Uni Eropa

Perekonomian Eropa yang carut-marut telah memakan korban. Italia, Spanyol, Irlandia dan Yunani adalah contohnya. Melihat kondisi itu, jelas bukan satu tindakan bijak bagi Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Pakar Strategi dari Institut Teknologi Federal, Zurich, Kurt R Spillman menilai Turki tidak lagi melihat integrasi dengan Eropa menjadi prioritas. Sebaliknya, Turki lebih memilih mengejar industrialisasi dan Islamisasi.

"Pakem ini didorong kekuatan ekonomi Turki. Satu dekade lalu, Turki hampir bangkrut. Hari ini, Turki menjadi bagian salah satu kekuatan ekonomi dunia. Itu berkat kepemimpinan PM Turki, Reccep Tayyib Erdogan," kata dia seperti dikutip swissinfo.ch, Rabu (31/10).

Menurut Spillman, indikasi itu terlihat ketika Erdogan mengunjungi Cologne, Jerman, pada 2008 lalu. Saat berpidato, Erdogan mengungkap keinginan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa. Namun, hal itu berubah.

"Turki lebih memilih menanamkan pengaruh geopolitiknya. Di Barat, Turki mulai menjadi pemain kunci di wilayah Mediterania. Di Utara dan Timur, ia menjadi penghubung Asia Tengah. Yang terpenting adalah, di Selatan, ia menjadi contoh sintesis keberhasilan industrialisasi dan kebudayaan Islam," kata dia.

Yang menarik, lanjut Spillman, Erdogan secara perlahan mengurangi sekularitas Turki. Itu terlihat dari banyaknya simbol Islam di jalan-jalan Istanbul, seperti jilbab. "Baru-baru ini, seorang kontraktor tidak akan diberi kontrak oleh negara jika istri mereka tidak mengenakan jilbab. Itu sinyal kecil," kata dia.(republika)

5 WAKTU YANG KITA RINDU...



Bismillahir-Rahmanir-Rahim ..Sudah berkali-kali, saat adzan berkumandang, pasti terparkir sebuah motor, dengan gerobak baso diatasnya….disebuah pelataran mesjid, dikomplek tempat tinggalku.
Hingga suatu saat, setelah sholat Magrib, aku coba menyapanya…saat itu lagi hujan besar, pasti nikmat, sambil menyantap baso hangat-hangat..

Mulai jam berapa keluar mas….tanyaku, saya keluar habis zuhur, kata si abang baso, sebut saja mas Amin. dia berkeliling hingga setelah isya…dari obrolan panjang, tersyirat…kata2 yang sebenarnya sudah lama terpatri dalam hatiku…
” SAYA DAGANG BASO, UNTUK ISI WAKTU SAJA AGAR TAK SIA-SIA SAMBIL IKHTIAR CARI NAFKAH PAK....., YANG UTAMANYA SAMBIL MENUNGGU WAKTU SHOLAT ”. Subhanallah.., jadi Panggilan Allah SWT ( Adzan/Waktu Sholat ) adalah Momen Terbaik dan Tertinggi diatas segala aktifitas duniawi kita.



Disuatu kesempatan, saat adzan Isya, kembali aku temukan…sebuah peristiwa yg mengharukan, saat Tukang baso ini dikerumuni calon pembeli…dengan santunnya dia berucap… maaf sudah Adzan isya’ saya tinggal dulu ke mesjid ya…dan dengan langkah pasti, dia Tinggalkan kerumunan pembeli itu… melaju mantap ke rumah Allah…

Sahabat, di Tangan Allahlah segala bentuk kekayaan, yang dibagikan kepada seluruh makhluk hanyalah setetes air ditengah luasnya samudera, mengapa kita harus takut kehilangan kekayaan yang tak seberapa untuk sejenak memenuhi panggilanNYA ? haruskah panggilan dari Dzat yang memenuhi segala kebutuhan kita, kita akhirkan karena adanya peluang yang mungkin tidak akan datang lagi, lalu siapakah yang menciptakan WAKTU dan Peluang itu sendiri ? jangankan sebuah Peluang, JATAH HIDUP kita saja bisa dicabut kapan saja kalau Allah SWT mau.

“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ (dalam keadaan berjamaah).” (Al Baqoroh: 43).

Rosululloh telah bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku yang ada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan sholat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti sholat jama’ah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Bukhori)

Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW didatangi oleh seorang laki-laki yang buta dan berkata, “Ya Rasulullah, tidak ada orang yang menuntunku ke masjid. Rasulullah SAW berkata untuk memberikan keringanan untuknya. Ketika sudah berlalu, Rasulullah SAW memanggilnya dan bertanya, `Apakah kamu dengar azan shalat?`. `Ya`, jawabnya. `Datangilah`, kata Rasulullah SAW. (HR Muslim 1/452)

Sahabat besar Ibnu Mas’ud rodhiyallohu’anhu berkata tentang orang-orang yang tidak hadir dalam sholat jama’ah: “Telah kami saksikan (pada zaman kami), bahwa tidak ada orang yang meninggalkan sholat berjama’ah kecuali orang munafik yang telah diketahui kemunafikannya atau orang yang sakit”.

Wah…masa harus meninggalkan kantor atau rumah setiap kali waktu sholat tiba, bukankah salah satu ruang kantor atau rumah kita bisa kita jadikan Masjid untuk berjama’ah bersama para karyawan lain atau seluruh anggota keluarga ? Ajaran Islam tidak pernah mempersulit pengikutnya untuk melaksanakan ketaatan dan kepatuhan terhadap Allah SWT. selalu ada JALAN MUDAH untuk yang ingin TAAT ATURAN Allah SWT.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Tidak Semua Nasihat Harus Dilakukan


Ada yang curhat kepada saya, “Pak, saya mengikuti nasihat orang sukses tetapi hidup saya malah berantakan.” Saya bertanya, “Memangnya apa nasihat orang itu?” Dia menjawab, “Saya diminta segera keluar kerja dan menjadi pengusaha. Ternyata semua usaha saya bangkrut. Menjadi pengusaha itu ternyata tidak semudah seperti yang diceritakan orang itu. Saat hidup saya berantakan orang itu cuek saja dan merasa tidak bersalah.”

Ada lagi yang curhat ke saya, “Mas, saya mengikuti nasihat ustadz di kampung tapi masalah tidak juga tuntas justru semakin besar. Saya punya hutang banyak, kemudian saya diminta jual mobil. Hasil penjualan harus disedekahkan semua agar hutang lunas. Setelah saya lakukan ternyata hutang bukannya lunas malah bertambah banyak. Piye iki? (bagaimana ini?)”



Sesungguhnya yang tahu diri Anda adalah Anda sendiri bukan orang sukses, ustadz atau orang pintar sekalipun. Saat Anda “curhat” kepada orang lain pasti yang diceritakan kepada orang lain hanya sebagian kecil dari perjalanan hidup yang sudah Anda jalani. Saat memberi nasihat tentu pengetahuan orang itu tentang diri Anda tidak utuh, sehingga boleh jadi nasihat menjadi salah alamat dan menjerumuskan hidup Anda.

Yang menentukan hidup Anda adalah dir Anda sendiri. Bertangungjawablah atas semua pilihan dan tindakan yang Anda lakukan. Nasihat dari orang lain itu adalah rujukan yang menjadi bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan. Nasihat orang lain jangan Anda jadikan sabda atau titah yang seolah-olah “wajib” Anda kerjakan. Sehingga, bila Anda tidak menjalankannya merasa bersalah dan berdosa.

Menjadi pengusaha juga memerlukan mindset, nyali, ilmu dan komunitas yang pas. Sangat sembrono dan terburu-buru bila Anda baru mendengar atau ikut training entrepreneur satu kali langsung mengambil keputusan keluar dari pekerjaan tetap Anda. Ingat, buru-buru itu pekerjaan setan. Renungkanlah, dengarkanlah nasihat, pertimbangkanlah, berdiskusilah dengan orang-orang yang Anda cintai kemudian putuskanlah. Saat Anda sudah memutuskan itu berarti Anda mengambil tanggungjawab, bila suatu saat ada masalah Anda tak boleh melimpahkan kesalahan itu kepada orang lain.

Sedekah juga perbuatan baik dan sangat dianjurkan. Tetapi Anda juga harus punya ilmunya saat melakukannya. Ketahuilah, membayar hutang yang jatuh tempo itu wajib sementara sedekah kepada orang lain itu sunah. Tidak boleh yang wajib dikalahkan dengan yang sunah. Berbuatlah dengan ilmu bukan ikut-ikutan atau asal berbuat baik.

Kita semua perlu nasihat, tetapi yang tahu persis diri kita adalah diri kita sendiri. Dengarkanlah nasihat orang lain, bila tepat dengan hidup Anda kerjakanlah segera. Namun bila tidak tepat dengan hidup Anda, simpanlah menjadi ilmu yang boleh jadi suatu saat Anda gunakan. Anda lah yang bertanggungjawab atas hidup Anda bukan si pemberi nasihat.

Tuk’ smua ayah d dunia n special thank’s buat Papa



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng.
Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian? Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……Papa biasanya mengajari putra/putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa

akan melepaskan roda bantu di sepedamu…Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka…. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putra/putri kecilnya PASTI BISA.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai
menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam,
dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak
boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu
untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah
sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke
kamar sambil membanting pintu…Dan yang datang
mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah
adalah Mama…. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa
memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam
batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

MENANGISLAH SOBAT..JIKA ITU BISA MENGHAPUS DOSA2MU KEPADA ORANG TUAMU . JIKALAU KAMU MERASA PUNYA BANYAK SALAH SAMA BELIAU

Kelantan Memimpin Perubahan



Pada 21 Oktober 1990 Partai Islam SeMalaysia (PAS) berhasil menumbangkan pemerintah Barisan Nasional (BN ) di Kelantan
Sejak saat itu bermulalah pemerintahan islam dibawah partai PAS di Kelantan. Banyak perubahan dalam system pemerintahan yang dibuatnya. Dengan slogan "Membangun Bersama Islam" dimana setiap aspek pemerintahan dirancang sesuai tuntunan hukum islam dan
untuk merealisasikan Islam sebagai ad-Dien.

Kebijakan Pemerintah Negeri Kelantan berasaskan kepada tiga prinsip:



1. Ubudiyah
Konsep ini terkait dengan soal iman / aqidah. yakni mengacu pada posisi manusia sebagai hamba Allah yang diciptakan semata-mata untuk beribadah kepada-Nya. Konsep ini memberi signifikan dari sudut sifat dirinya, tujuan hidupnya serta aktifitasnya. Apakah tujuan mengatur dan memimpin sebuah negeri adalah sebagai ibadah / penderhakaan kepada Allah.

2. Mas'uliyah
Konsep ini terkait dengan soal amal (syariat). Yakni pertanggungjawaban yang mengacu pada sifat kerja seseorang yang terkait dengan posisi dia sebagai hamba Allah dan Allah sebagai pemberi tugas. Segala pekerjaan amal akan dimintai pertanggungjawabannya disisi Allah untuk pengadilan. aspek ini direkam dalam konsep khilafah.

3. Itqan
Konsep ini terkait dengan soal amal sholeh atau ahlak.
Yakni mengacu kepada kualitas kerja seseorang yang diiringi dengan komitmen dan fokus pada pekerjaan serta dilakukan secara kontinyu dan tidak memberi ruang terjadinya penyimpangan atau penyelewengan.

Kota Bharu,
Ibu kota negeri Kelantan. Disini terkenal dengan banyaknya sekolah-sekolah islam dan pusat-pusat tahfizh termasuk tahfiz sains juga ada disini. Dibawah pemerintahan Tuan Guru Nik Abdul Azis Nik Mat sebagai Mentri besar. Kelantan satu-satunya negeri dalam Malaysia yang mempratikkan dasar Islam dalam setiap aspek pentadbiran/pemerintahannya.

Kalau berkunjung ke Kelantan boleh lihat iklan dipasang dipinggir jalan pun gambar wanitanya menutup aurat. Konsert hiburan yang melibatkan penyanyi wanita tidak dibenarkan. Hiburan malam seperti disko sudah tidak wujud lagi disini setelah partai islam memerintah lebih 20 tahun. Dibatasi penjualan arak hanya kepada nonmuslim, sementara premis yang menjalankan aktivitas perjudian tidak diberi lessen.
Rutin setiap pagi Jum’at dari jam 9.00 hingga 10.00 pagi Mentri besar Tuan Guru Nik Abdul Azis Nik Mat sendiri menyampaikan kuliah agama di lapangan. Jalan sekitar lokasi ditutup. Para jamaah yang ribuan duduk diaspal mendengar kulaih dengan tekun.
Scenario ini sudah dipraktikkan puluhan tahun sampai sekarang.

1 (Satu) Jam Yang Sederhana



Pada satu hari, seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya dengan polosnya, “Apakah kita bisa hidup dengan tidak berdosa selama hidup kita, Ayah…?” Sang ayah memandang putrinya, kemudian berkata, “Tidak mungkin, Nak..”
Putrinya kemudian bertanya lagi, “Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?”
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putri kesayangannya ini.
“Oh Ayah, bagaimana kalau 1 bulan? Apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan…?”
Ayahnya tertawa. “Mungkin tidak bisa juga ya, Nak.”

“OK Ayah, ini yang terakhir kali. Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?”
Akhirnya ayahnya mengangguk. “Kemungkinan besar, bisa Nak.”
Anak ini tersenyum lega. “Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, Ayah. Kelihatannya akan lebih mudah menjaga dan menjalaninya. ”
***
Saudara-Saudariku yang baik, mari kita mencoba memperhatikan cara kita menjalani hidup ini, dari waktu ke waktu.
Mencoba “hidup benar” dari waktu ke waktu, dengan latihan yang paling kecil dan sederhana. Ini akan menjadikan kita terbiasa. Dan apa yang sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat. Dan sifat akan menjadi KARAKTER.
Saudara-Saudariku yang dirahmati Allah Ta’ala Mulai saat ini mari kita :
- Mencoba hidup 1 jam TANPA menjelek-jelekkan orang lain, kesombongan, kebohongan, dll. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.
- Mencoba hidup 1 jam DENGAN kasih sayang kepada sesama, kesabaran, kemurahan hati, kerendahan hati, dan ketulusan. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.
Satu jam memang sederhana, tapi sangat mungkin akan berarti bagi perjalanan hidup kita semua. Luar biasa! Selamat mencoba.

Selasa, 30 Oktober 2012

Hajar Aswad merupakan Super Konduktor...



Encyclopedia Americana menulis : "...Sekiranya orang2 Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yg berpusat di Hajar Aswad, tdk lg memencarkan gelombang elektromagnetik.

Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas : menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yg mempunyai kadar logam yg sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yg ada.

Beberapa astronot yg mengangkasa melihat suatu sinar yg teramat terang mememancar dari bumi, dan setetlah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah atau Ka'bah. Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yg berfungsi bagai mikrofon yg sdg siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph - Fl Whiple menulis : "...Sungguh kita berhutang besar kpd orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu..."Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar.

Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji & Umroh.
Tulisan ini bisa menjawab fitnah & tuduhan jahiliyah yg tak didasari ilmu pengetahuan ; yaitu mengapa kaum Muslimin shalat ke arah kiblat dan bahwa umat Islam di anggap menyembah Hajar Aswad.
Wallahu a'lam, hanya Allah Yang Maha Tahu...

Sejarah Baru Telah Tercipta; Amra Babic, Wali Kota Berjilbab Pertama Di Eropa


 

SEJARAH baru telah tercipta. Untuk pertama kalinya seorang wanita Muslimah Bosnia, Amra Babic, terpilih sebagai walikota kota Visoko, di Bosnia tengah. Babic terpilih sebagai walikota pertama yang mengenakan jilbab di negara Eropa.

“Ini adalah kemenangan bagi muslim,” kata Babic kepada Springfield News-Leader, Senin (29/10). Ekonom berusia 43 tahun ini seorang auditor bank dan menjabat sebagai menteri keuangan daerah sebelum terpilih sebagai walikota.

Ia memutuskan untuk mengenakan jilbab setelah suaminya terbunuh saat perang Bosnia dengan Serbia.

Bagi Babic, agama dan kerja keras telah membayar semuanya atas kematian suaminya, dan ia pun kini tengah membesarkan tiga anak laki-laki nya dan terus bekerja.

Karena jilbabnya, ia melihat kemenangan pemilu yang telah diraihnya itu sebagai bukti bahwa ketaatan kepada tradisi Islam sesuai dengan dengan nilai-nilai demokrasi Barat.

“Saya Timur dan saya Barat,” kata dia. Saya bangga menjadi seorang Muslim dan menjadi orang Eropa. Saya berasal dari negara tempat agama dan budaya hidup berdampingan satu sama lain.”

Bosnia diketahui sebuah negara kecil di Semenanjung Balkan, adalah rumah bagi tiga etnis: Bosnia –mayoritas Muslim, Serbia, dan Kroasia. Dari hampir 4 juta penduduk Bosnia dan Herzegovina itu, sekitar 40 persen adalah Muslim, 31 persen Kristen Ortodoks, dan 10 persen Katolik.

Bosnia terpuruk akibat perang saudara tahun 1992 yang menewaskan jutaan orang tewas dan 200.000 mengungsi, ketika pasukan Serbia meluncurkan kampanye pembersihan etnis terhadap Muslim Bosnia.

Selama perang 43 bulan, yang diklaim menewaskan sekitar 200.000 jiwa, hampir dua juta orang meninggalkan rumah mereka, setengah juta dari mereka masih terdaftar sebagai pengungsi.

Dalam bulan-bulan terakhir perang tiga tahun, pasukan Serbia, yang dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic, menyerbu Srebrenica, membunuh sekitar 8.000 pria Muslim dan anak laki-laki. [islampos]

Di BAlik Kekurangan ada 1Juta Kesempurnaan



Jika Nabi Yusuf adalah manusia ciptaan Tuhan yang paling tampan, maka akulah manusia ciptaan Tuhan yang paling buruk. Postur tubuh pendek, rambut kriting, kulit hitam, bibir tebal, hidung pesek, semuanya ada padaku. Mungkin aku bisa menerima semua itu, tapi ada satu hal yang paling kubenci dari diriku.
“Suf, ayo makan!”, teriak ayahku membuyarkan lamunan buruk tentang diriku. Akupun keluar dari kamar, meninggalkan barang-barang yang masih berantakan. Di atas meja makan hanya tersedia beberapa roti isi daging dan dua gelas air putih. Maklumlah, kami baru saja pindah di rumah baru ini. Jadi ayah tidak sempat memasak ataupun memesan makanan.



Sebenarnya salah satu yang paling kubenci dari hidupku adalah orang tuaku. Aku benci karena ayah dan ibuku bercerai. Aku benci karena harus memilih tinggal dengan salah satu di antara mereka. Dan aku memilih tinggal dengan ayah, meski aku juga sangat menginginkan tinggal dengan ibu. Aku tidak pernah mendapatkan alasan yang jelas mengapa mereka bercerai, ayah hanya berkata “Itulah yang terbaik untuk kami”. Tapi sayang sekali, itu bukan yang terbaik untukku.
“Istirahatlah! Besok kita akan mencari sekolah baru untukmu.”, ucap ayah sambil tersenyum kepadaku. Aku menunduk sedih. Aku pasti akan kesulitan mencari teman baru. Di sekolah yang lama saja sangat sedikit yang mau berteman denganku. Bagaimana nanti di sekolah yang baru? Di satu sisi aku sangat senang karena sekolah baruku lebih bagus. Tapi, di sisi lain aku sangat minder untuk berteman dengan mereka nantinya.

***

Pagi-pagi sekali kami berangkat ke sekolah. Sekolahnya sangat bagus, gedungnya bertingkat, banyak pepohonan, dan halamannya bersih. Aku semakin bersemangat dibuatnya. Tanpa buang waktu kami langsung menghadap ke kepala sekolah.
“Maaf Pak, sekolah kami sudah memiliki banyak siswa dan semua kelas sudah penuh.”, kata kepala sekolah. Ayah melihatku dan mata kami beradu. Aku menunduk, tak tahan rasanya menahan air mata yang mau keluar. Akupun berjalan keluar, sementara ayah berusaha sekuat tenaga meyakinkan kepala sekolah. Aku menunggu di luar dengan wajah yang sedih. Suara ayah kedengaran olehku dari luar.

“Aku mohon Pak, terimalah anak saya. Meskipun dia jauh berbeda dari anak-anak yang lainnya, tapi dia anak yang cerdas. Dia sangat suka pelajaran Fisika. Bapak bisa memberinya tes kalau tidak percaya.” Ayah terus membujuk kepala sekolah agar menerimaku. Meskipun kepala sekolah terus menolak, tapi ayah tidak menyerah. Dia bahkan mengatakan akan membayar lebih asalakan saya bisa diterima di sekolah itu. Akhirnya kepala sekolah bersedia menerima dengan syarat aku harus dites. Singkatnya aku dites dan hasilnya adalah perfect. Aku diterima dengan hasil nyaris sempurna.

***

Hari selasa, hari pertama aku masuk sekolah. Ketika guru kelas memperkenalkanku, aku melihat ekspresi beberapa siswa sedikit menertawakanku. Namun ada juga yang kelihatannya empati melihat keadaanku, termasuk Putri, teman dudukku yang baru. Terus terang aku minder duduk dengannya. Dia cantik, putih, dan kelihantannya baik.
Setelah itu, guru menginformasikan bahwa akan ada Olimpiade Sains Nasional (OSN). Siswa yang mau ikut akan dites sebentar sore. Tiga siswa dengan nilai tertinggi
berhak mewakili sekolah untuk seleksi tingkat provinsi dan seterusnya hingga tingkat nasional. Juara nasional akan dipersiapkan untuk olimpiade tingkat internasional.

Aku tidak mau melewatkan kesempatan ini. Meskipun sebenarnya aku agak minder karena siswa kota biasanya pintar-pintar. Tanpa persiapan sama sekali, aku nekat ikut. Aku memilih bidang fisika karena saingannya sedikit dan aku memang suka pelajaran fisika. Esoknya pengumuman telah terpampang di papan pengumuman. Dengan sedikit ragu aku melihat hasilnya dan ternyata aku berada di urutan ketiga. Artinya aku bisa ikut seleksi ke tingkat provinsi. Aku berteriak karena senang, tapi tidak kedengaran siapa pun. Euforia yang kualami membuatku lupa betapa buruknya aku. Sekolah pun membentuk tim guru yang akan mempersiapkan siswa ke tingkat provinsi mengharumkan nama sekolah.

Saat itu, impian terbesarku adalah lolos OSN dan bertemu dengan Prof. Yohanes, seorang ahli fisika terkenal. Singkat cerita, aku berhasil meraih peringkat kedua pada tingkat provinsi. Persiapan pun semakin kupermantap. Semalam aku hanya tidur kurang dari empat jam. Aku mempelajari soal-soal OSN tahun-tahun sebelumnya.

Akhirnya tes tingkat nasional pun dimulai. Tesnya dilakukan sebanyak dua hari. Aku mengerjakan soalnya dengan seluruh kemampuanku. Setelah diperiksa, hasilnya adalah aku berada pada urutan pertama. Aku sangat senang karena akan dibimbing langsung oleh Prof. Yohanes untuk persiapan ke tingkat internasional. Ucapan syukur tak pernah berhenti mengalir dari mulutku. Tapi, tiba-tiba rasa senang itu berubah menjadi gugup, takut, dan malu ketika aku diminta untuk menyampaikan pidato singkat.

Seluruh tubuhku gemetar saat berdiri dipanggung. Mereka tidak tahu kalau aku ini tidak bisa bersuara. Ya, aku bisu dan inilah yang paling kubenci dari diriku. Namaku dan nama Nabi Yusuf memang sama, tapi aku berbeda 180 derajat darinya.
Sudah lima menit aku berdiri tanpa mengeluarkan suara. Tiba-tiba aku melihat ayah datang. Meski terlambat aku tetap senang dan yang membuatku lebih senang lagi, dia datang bersama Ibu. Saat itu, ayah melihatku dan sepertinya dia mengerti keadaanku saat itu.
“Dia anakku!! Ya, dia anakku.” Teriak ayah.

Semua orang di dalam ruangan berbalik ke arahnya. Ayah dan ibu kemudian berjalan naik ke atas panggung, berdiri di sampingku. Kemudian ayah berkat, “Lima bulan yang lalu, aku dan istriku berpisah. Aku tahu itu sangat menyakitkan hati Yusuf, tapi hari ini aku ingin mengatakan padanya bahwa kami sudah baikan kembali. Kalian mungkin heran kenapa Yusuf tidak mengeluarkan sedikitpun kata. Itu karena dia hanya bisa bersuara dengan hatinya dan hanya aku dan Ibunya yang bisa mendengar kata hatinya. Aku mewakili hati Yusuf mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, terima kasih kepada kepala sekolah, guru-guru serta teman-teman Yusuf. Sekali lagi terima kasih.”

Ruangan menjadi rebut karena gemuruh tepuk tangan. Beberapa diantara mereka bahkan menangis, termasuk kepala sekolahku. Aku yakin, dia tidak menyesal menerimaku saat itu.

SURAT MORSI KEPADA PADUKA YANG MULIA ISRAEL



"Selama seminggu, jejaring sosial Twitter atau Facebook, disibukkan dengan gosip surat kenegaraan yang sengaja dibocorkan media Israel. Sekarang, setelah negara Zionis mengumumkan bahwa
1. Mesir MENOLAK meningkatkan kerjasama dengan Israel.
2. Mesir membatalkan mengirim delegasi diplomat dan menolak peningkatan level diplomasi ke tinggat lebih tinggi. 3. Bahkan Presiden Moursi melarang Menhan Abdul Fattah Khalil As-Sisi menerima telpon dari Menhan Israel Ehud Barak.
4. Ternyata eh ternyata, Dubes Mesir untuk Israel yang menghebohkan itu, bukan Dubes yang ditunjuk oleh Moursi, tapi Dubes ditunjuk pemerintahan sementara Dewan TInggi Militer.

Kita melihat ambivalensi media yang konsisten dalam inkonsistensi."

Berita ketegasan Presiden Moursi luput dari sorotan media. Bahkan semua bungkam, di kala Moursi berhasil show of force Tentara AU Mesir yang melakukan latihan tempur di 7 provinsi sekaligus.

Anehnya, yang menjadi penebar gratisan berita buruk tentang Moursi dan IM adalah mereka yang klaimnya ingin menegakkan Syariah dan Khilafah. Tapi ketika ada yang positif, mereka bungkam seperti bungkamnya media Sekuler dan Liberal.

Nandang burhanuddin

GAZA, BUMI ALLAH TERBAIK



Setiap sesuatu pasti ada puncaknya, yg terbaik di antara yg terbaik. Dan utk bumi Allah, tak ada tempat terbaik saat ini, kecuali Gaza. Dialah puncak dari semua tempat terbaik di muka bumi.

Dia menjadi mulia krn di dalamnya ada aktivitas jihad, yg merupakan puncak dari Islam. Kota itu setiap hari selalu dlm siaga perang. Hampir setiap hari ada berita warga yang syahid. Setiap malamnya bertugas pasukan yg menjaga perbatasan dari musuh zionis.



Aktivitas siaga & berjaga-jaga ini dlm Islam disebut "Ribath" & ribath adlh puncak dari jihad. Jika Gaza tertidur, Zionis pasti menyerang & mengambil bumi itu utk kembali dijajahnya. Hal tsb tertuang dlm protokol zionis yg ingin merebut semua wilayah Palestina.

Ibnu Taimiyah mengatakan, "Ribath di jalan Allah jauh lebih mulia daripada mengunjungi Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa". Tdk ada perbedaan pandangan para ulama tentangnya.

Hal ini sesuai dgn Firman Allah, "Apakah (org2) yg memberi minuman kpd org2 yg mengerjakan haji & mengurus Masjidil Haram kamu samakan dgn org2 yg beriman kpd Allah & hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah" [At-Taubah (9):19]

Nabi SAW bersabda, "Ribath sehari, lebih baik drpd dunia dan seluruh isinya" (HR. Bukhori)

Ribath itulah yg menjadi kemuliaan kota ini. Allah & Rasul-Nya yg menjamin kemuliaannya. Sy merasakan sendiri betapa kota ini berbeda dgn kota Islam lain. Jamaah masjid yg penuh, jalanan bersih minim sampah walaupun terhias puing2 korban perang, kesantunan bahasa & kerapihan penampilan warganya. Padahal mrk sdg berjihad!

Kebaikan menyebar dlm semua sudut kehidupan mrk. Inilah jihad yg menghasilkan kehidupan positif. Dan itu semua ada di Gaza.

Wassalam,

AKTIVIS DAKWAH YANG SOMBONG



Apakah kita harus mengatakan Rasulullah Gagal dalam berdakwah ketika paman tercinta Abu Thalib tidak dapat Beliau selamatkan dari Panasnya api neraka .....

Apakah kita harus mengatakan Nabi Ibrahim as gagal karena dia harus berhadapan dengan ayahnya sendiri dalam menentang amanah ALLOH yang harus Beliau pegang .....

Apakah kita harus mengatakan Nabi Nuh as Gagal dalam berDakwah ketika beliau harus meninggalkan anak - anak dan istrinya tenggelam dalam Banjir yang Maha Dahsyat .....

Ikhwah Fillah.....

Dalam berbuat kebaikan tidak ada namanya Gagal dan Kalah...



INGATLAH ..... ALLOH menilai sesuatu dari proses perjuangan bukan dari hasil....

Karena Manusia hanya punya hak untuk berIkhtiar dan Bertawakal.... TIDAK LEBIH ....

Sedangkan masalah hasil hanya ALLOH yang berhak dan tau apa yang tepat untuk Kita...

Jika ada manusia yang mengatakan Gagal dalam BerDakwah "Berbuat kebaikan".....

Maka inilah ciri - ciri Manusia yang sombong ....... seolah-olah dia punya hak dalam menentukan hasil dalam hidup ini.....

KEEP FIGHTING.... FOR ISLAM .....

DONT EVER STOP ....

ALLOH BELONG US ALWAYS .....

Senin, 29 Oktober 2012

Hadiah Iedul Adha Dari Pria Tak Dikenal Membuat Pengemis Bergembira


 pengemesi mendapatkan uang Hadiah Iedul Adha Dari Pria Tak Dikenal Membuat Pengemis Bergembira

Pengemis bernama Abu Jassim berharap bahwa ia akan mendapatkan hadiah yang besar di Iedul Adha, dan harapan tersebut terkabul setelah seorang pria tak dikenal berdiri di pasar Baqouba yang terletak di Provinsi Diyala Irak Barat membagikan segepok uang.

Abu Jassim mengatakan bahwa seorang pria tua membagikan amplop berisi uang pada sebuah mobil hitam modern, pria itu membagikan uang sambil meminta maaf.

“Amplop itu berisi uang $64,50 saya tidak percaya! Ini merupakan sebuah hadiah iedul Adha terbesar yang pernah saya terima dalam hidup saya. Saat ini saya sudah tidak takut lagi untuk memberikan roti untuk keluarga saya,” ucap Abu Jassim, pengemis yang berusia 56 tahun tersebut.

Um Adnan, seorang pengemis berumur 40 tahun juga mengatakan bahwa ada seorang pria tua yang baik dan memberikan uang sebagaimana yang diterangkan Abu Jassim.

Saya mengetahui ada sekitar sepuluh pengemis lain yang telah menerima hadiah tersebut ketika iedul Adha, pria tersebut sangat baik sakali. Tidak hari ini ia membagikan uangnya, tetapi kemarin juga ia membagikan uang,” katanya. Menerangkan bahwa banyak pengemis pasar Baqouba yang terkejut mendapatkan uang sebanyak itu.

Baha al-Shamry warga Diyala, Irak. Mengkritik beberapa pejabat yang mengabaikan orang miskin selama iedul adha dan mengatakan bahwa “Pria tak dikenal itu merupakan orang yang baik karena langsung membantu orang miskin, itu adalah sebuah kebanggaan karena kita memiliki orang kaya yang baik di negeri ini.”

Ulama Hatem al-Lahey memuji orang kaya tersebut yang membagikan uang di pasar Baqouba, pria tak dikenal itu membantu orang miskin dengan secara rahasia adalah sebuah hal yang luar biasa menurut adab Islam.

http://suaranews.com/5016/hadiah-iedul-adha-dari-pria-tak-dikenal-membuat-pengemis-bergembira

Kisah Perempuan Gila Pesta, Masuk Islam dan Pakai Jilbab


Heather Matthews, penggila pesta yang kini berjilbab

Kebahagiaan sejati dan menemukan ketenangan hidup, adalah tujuan sejati manusia. Ia bisa ditemukan dengan beragam cara, misalnya berbuat kebaikan untuk sesama, pergi ke tempat sunyi untuk berkontemplasi, atau mendalami ajaran agama.

Salah satunya dialami Heather Matthews (27), penampilannya berubah drastis, perempuan "gila pesta" dengan penampilan super-minim  kini berhijab atau mengenakan jilbab setelah memeluk agama Islam. Baginya Islam mengenalkannya pada kesejatian cinta dan kebahagiaan, yang tidak ia jumpai di gaya hidup lamanya.



Matthews, ibu dua anak itu, masuk Islam empat minggu lalu, dua bulan setelah pulang dari liburan di Ibiza. Ia kini bahkan mengatakan, foto-foto liburannya di Ibiza, tanpa jilbab, adalah sebuah bukti kekeliruan bagaimana dunia Barat mendefinisikan kecantikan.

"Aku melihat cara gadis-gadis masa kini berperilaku dan berdandan, mati-matian menciptakan imej untuk mereka tunjukkan pada orang lain, terutama para pria," kata dia. "Ini adalah soal menghormati diri sendiri. Jika Anda berpakaian dan berperilaku dengan cara tertentu, baik atau buruk, itu akan mempengaruhi cara orang memperlakukan Anda."

"Islam mengajarkan pada saya tentang kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu. Saat ini saya bahkan memandang perjodohan adalah hal yang logis."

Studi kelompok lintas agama, Faith Matters menemukan, jumlah warga Inggris yang akhirnya memeluk agama Islam saat ini melewati angka 100.000, dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Laporan tersebut juga menyebut, dua per tiganya adalah perempuan, dengan rata-rata usia 27 tahun. Seperti halnya Matthews.

Jalannya menuju Islam diawali justru ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang curiga pada Islam, mulai banyak membaca untuk mendukung argumennya.

Meski mereka bercerai tahun lalu, Heather Matthews terus mempelajari Islam dan makin mengerti. Akhirnya, empat minggu lalu ia mengucap kalimat syahadat di depan ulama lokal. "Aku saat ini memiliki saudari-saudari muslim, mereka membelikan aku hijab dan buku-buku Islami untuk merayakannya. Ini luar biasa."

Keputusannya itu menimbulkan reaksi dari teman-teman dan keluarga. Juga kenalannya yang kebetulan berpapasan, ternganga melihat kepalanya berjilbab. "Saat memakai jilbab, aku bisa tersenyum pada orang, tanpa membuat mereka berpikir, itu godaan secara seksual," kata dia seperti dilansir Daily Mail.

Matthews juga sepakat dengan aturan Islam, yang melarang hubungan seks di luar pernikahan. Juga menyimpan kecantikan hanya untuk suami. Ia kini berhenti minum alkohol, hanya mengonsumsi makanan halal, dan berniat puasa penuh di Bulan Ramadhan.

Tak ada paksaan dalam beragama

Meski menemukan ketenangan dalam Islam, Matthews tak akan memaksakan agama barunya pada dua putrinya, Ellah (5) dan Halle (2) hasil pernikahannya dengan Jerrome. Ia memberi kesempatan pada dua putrinya untuk menemukan jalan hidupnya sendiri.

Seperti halnya dirinya. "Orang bisa saja berprasangka, aku dalam tekanan. Tapi tidak. Aku perempuan yang kuat, percaya diri, dan berpikiran bebas," kata dia. "Aku mungkin masuk kategori orang-orang yang dianggap tak mungkin masuk Islam."

Namun, Matthews yakin, ia tak menyesali keputusannya. "Mungkin mengejutkan, namun aku memilih Islam demi cinta dan kebahagiaan. Yang jelas hidupku telah berubah.

Cinta kadaluarsa yang bersisa ampas berlumuran



“kami bukan bermaksud menjalin hubungan yang tidak sah, tetapi kami ingin mengenal dulu satu-sama lain agar kami bersiap dan lebih memahami watak pasangan kami kelak”

“Bagaimana bisa langgeng nanti, kalau pasangan kita kelak tidak kita kenal wataknya, tidak pernah berdua, tidak pernah jalan bareng dan tidak pernah sekedar mencicip kemesraannya”

Atau yang lebih parah,

“Bagaimana nanti saya tahu dia bisa memuaskan saya kalo tidak dicoba dan dirasa, masalah itu masalah besar, banyak yang cerai hanya karena masalah itu, masa’ mau beli makanan ga dicicip sedikit?”



Ini adalah alasan klasik zaman purba untuk melegalkan yang haram. Alasan yang jika dicari dari surat Al-Fatihah sampai An-Nas maka ia tidak terdeteksi, jika dicari dalam rangkaian shahih, sunan, musnad dan Jami’ maka ia tidak termaktub. Dan jika dicari dalam setiap jilidan benang kitab-kitab ulama maka ia tidak diwariskan. Bagaimana mungkin, karena alasan ini tidak bisa diterima dengan akal sehat. Karena saat-saat terlarang tersebut mereka berdua memakai topeng di balik penutup wajah, menampakkan senyuman padahal ia sedang menjerit, menampakkan kebajikan padahal ia kebinasaan.

Ini hanyalah alasan yang dicari-cari, kami khawatir sebagaimana kekhwatiran para sahabat terhadap orang-orang munafik dimana Allah Ta’ala berfirman,

“Janganlah kalian mencari-cari alasan, sesungguhnya kamu telah kafir sesudah beriman.” [Al-Ankabut: 66]

Jika sebelum sahnya sang lelaki berkata kepada wanita,

“Duhai bintangku, apapun akan kulakukan demi merasakan sekedar tetesan air liur cintamu. Jika kau memintaku menjemput, maka aku akan berlomba dengan sang angin, jika engkau meminta sari pati bunga maka aku akan bergelut dengan lebah memperebutkannya. Dan jika engkau meminta rembulan maka aku meredam panas api untuk merampasnya dari matahari”

Berlalulah zaman yang tidak panjang, ketika sang lelaki menjelma menjadi suami wanita tersebut, sang istri berkata,

“mas, tolong temani aku belanja ya!”

Spontan suami menjawab sembari melupakan puisinya,

“Halah, belanja saja sendiri, sudah aku capek cari duit buat kamu, lagian sudah sering saya antar dulu, bosan ah”

Begitu juga sang wanita, jika dahulu sebelum sahnya, tatkala bersua dengan sang lelaki maka ia berlimau parfum bermandikan za’faran, bening dan sinar wajahnya membuat rebulan sungkan dan minder untuk menemani sang malam. Pakaian dan perhiasannya membuat dongeng keindahan gaun Cinderella terlupakan sementara. Akan tetapi tidak lama berlalu zaman setelah janur kuning melengkung layu, Sang suami memprotes,

“kemana cantikmu yang dulu istriku? Mengapa sekarang engkau berlimau minyak goreng bermandikan minyak gosok, mengapa ada rembulan dengan kawah-kawahnya di wajahmu, mengapa engkau sudah tidak pernah memakai gaun indahmu? Aku hanya mendapati aroma khasmu di antara lipatan lenganmu”

Dan yang paling terpenting adalah mereka berdua tidak peduli terhadap seruan Raja atas segala Raja. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang)” [Al-Israa : 32]

Sekedar mendekati saja tidak diperkenankan, adakah dari golongan mereka berdua yang tidak pernah sekedar memegang tangan? Padahal penunjuk jalan kita, Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. [HR. Ar-Ruyani dalam Musnadnya no.1282, Ath-Thobrany 20/no. 486-487 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 4544 dan dishohihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Ash-Shohihah no. 226]

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu riwayat Bukhari-Muslim. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan atau didustakan”. [HR. Bukhari Muslim, muttafaqun ‘alaih]

Inilah cinta kadaluarsa, sudah berjamuran dan sudah habis manis dan gurihnya. Ditambah lagi ramuan dan bahannya serta waktu pengolahannya yang tidak sesuai dengan aturan syariat. Yang tersisa hanyalah ampas-ampas yang berlumuran dan tidak diindahkan. Kita tidak perlu membahas ampas dampaknya, aborsi, pelecehan seksual, gangguan belajar dan pikiran hanya karena permainan perasaan yang menipu. Jika ingin mengenal calon pasangan abadi kelak, maka dengan ta’aruf yang benarlah sebaik-baik cara yang ditempuh.

Yang paling dirugikan adalah wanita yang tertipu dan haus belaian. Sedangkan bagi sang lelaki ia cukup berganti pakaian yang baru.Kami jadi ingat perkataan salah seorang ustadz kami,

“hubungan sebelum nikah itu, ceweknya itu seperti kerupuk yang kecelup ke dalam got kotor, kerupuk hancur terburai dan bercampur kotoran, nah buat yang cowok seperti emas kecelup dalam got, tinggal diambil dan dibersihkan, makanya ada Mas Parto, Mas Joko dan Mas Joni.”

Semoga bermanfaat !!

BERSIAP untuk 'KALAH'



KEKALAHAN. Siapa yang menginginkan kekalahan? Namun sebelum banyak beranjak, kita sepakati dahulu makna kekalahan disini. Para du'at fii sabilillah tidaklah pernah merasakan kekalahan. Mereka akan selalu mendapatkan kemenangan. Sebagaimana janji Alloh dalam firman-Nya: "Alloh telah menetapkan, Aku dan Rosul-Ku pasti menang. Sesungguhnya Alloh Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (Qs. al-Mujadilah: 21)

Maka bukanlah sebuah kekalahan saat Sayyid Quthb menyerahkan lehernya di tiang gantungan. Senyum manisnya yang amat lebar saat itu mengajarkan kita akan makna kemenangan yang hakiki. Bukanlah pula disebut sebuah kekalahan saat seorang 'Abdulloh 'Azzam menyerahkan jasadnya berkeping-keping menjadi serpihan tak berbentuk saat ledakan bom merenggut jiwa. Kekuatan tekadnya menjadi obor semangat kemerdekaan bangsa Afghanistan atas kezholiman adidaya komunis Uni Sovyet.



Tidaklah sebuah kekalahan saat Rosululloh saw berlumuran darah di padang Uhud. Kehilangan sahabat-sahabat terbaik, termasuk paman tercintanya Hamzah ibn 'Abdul Muththolib. Ketegaran dan pelajaran akan resiko perjuangan menjadi inspirasi jutaan kemenangan da'wah para ummatnya.

Sekali lagi, bukanlah kekalahan saat raga hancur lebur dan darah berserakan. Karena saat semua itu menjadi saksi syahadah dalam mizan-Nya kelak, maka kemenangan hakiki telah tercium harum memancar.

"Kalah" dalam bahasan kali ini adalah saat harapan kejayaan dunia, luput dari pelukan Islam. Laksana laskar Diponegoro saat menangisi kepergian sang pangeran menuju pengasingan. Atau pilu jutaan rakyat Aljazair mendapati Syaikh Abbas Madani, pemimpin FIS, duduk di kursi pesakitan selayaknya kriminal.

Karena kemenangan dan kekalahan dunia mutlak milik Alloh swt. Tidaklah Ia memberikan kecuali kepada yang diinginkan-Nya, dan mencabutnya dari yang diinginkan-Nya. "Katakanlah: Wahai Tuhan yang Memiliki kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki..." (Qs. Ali 'Imron: 26)

Namun bukan berarti kaum Muslimin bersifat jabbariyyah (apatis), menunggu saja saat kemenangan dengan keyakinan bila saatnya tiba, Alloh pasti akan memberikannya. Karena kemenangan menuntut syarat-syaratnya. Dan sebaliknya, saat syarat itu tidak terpenuhi maka sama saja dengan berjuang untuk kalah; kecuali saat Alloh berkehendak lain.

Ada kalanya, saat segala sunnatulloh kemenangan sudah sedemikian rapi disiapkan, kemenangan tak kunjung datang jua.

Menjadi Kalah dalam Da'wah?
Andi -sebut saja demikian- adalah pemimpin lembaga eksekutif di kampusnya. Jiwa kepemimpinannya dan pembawaannya yang berwibawa membuat banyak mahasiswa kagum padanya. Momentum politik nasional yang "panas" dapat dilaluinya dengan cukup memuaskan. Dia mampu membawa massa besar untuk memperbaiki kepemimpinan nasional.

Prestasi itu menjulangkan namanya, namun tidak kebesaran jiwanya. Berbagai kasus dan fitnah melanda dirinya. Dari amanah keuangan hingga prospek-prospek politik masa depan. Berujung pada perpecahan internal yang dikhawatirkan dapat berimplikasi amat luas di kemudian hari.

Kasus ini bukan satu dua melanda para pemegang amanah da'wah; terutama da'wah di bidang siyasi yang penuh intrik, gelimang kekuasaan dan rayuan uang. Cukup banyak kasus melanda yang membuat para aktivis mengelus dada. Bukan apa-apa, mereka adalah pembawa nama da'wah. Gerak-gerik mereka adalah representasi da'wah. Hingga bila kemudian suatu hari terjadi kesalahan, masyarakat dengan mudahnya menunjuk hidung lembaga da'wah sebagai biang keladi yang harus bertanggung jawab.

Menyedihkan.

Hari ini, zaman makin keras mendera. Layaknya pepatah, makin tinggi posisi maka tantangan akan semakin keras menerpa. Dibutuhkan jiwa-jiwa sekokoh karang untuk melewatinya. Jiwa-jiwa Kholid yang tak silau akan kemenangan, sekaligus tak jeri akan kekalahan. Tak mabuk akan kekuasaan sekaligus tak lemah akan penderitaan. Karena sejatinya, jiwa seorang da'i adalah pemenang; apapun kondisinya.

Apa yang dapat dilakukan oleh seorang aktivis Islam saat menjabat dalam kepemimpinan publik? Sejauh mana ia dapat mewujudkan idealismenya yang selalu digembar-gemborkannya?

Demikianlah, komitmen paling mudah untuk dikatakan dan tidak sulit untuk ditekadkan. Namun komitmen membutuhkan pembuktian, dan amal adalah bukti konkrit sebuah komitmen. Maka teruslah beramal, hingga kelak Alloh sendiri yang menghentikan kita dari aktivitas amal tersebut; dan syahid fii sabilillah. Aamiin.

Wallohu a'lam.

Think the Unthinkable : Kapal Yang Bisa Mendaki Bukit…


 
Sejak kemenangan tentara sekutu dalam Perang Dunia II, banyak berkembang strategi bisnis barat yang diinpirasi oleh strategi perang dan intelligence. Jauh sebelumnya juga sudah terjadi para pebisnis timur belajar dari strategi perang China yang terkenal dengan Sun Tzu-nya. Apakah para pebisnis muslim bisa belajar dari para panglima perang di masa kejayaan Islam ? sangat bisa !



Referensi dari strategi perang yang sangat inspiratif itu antara lain dari kemenangan yang legendaris tentara Islam di Constantinople yang kemudian berubah nama menjadi Islambul (Islam penuh), tetapi nama ini kemudian diplesetkan oleh kaum sekularis Turki menjadi Istambul hingga kini.

Ketika Constantinople akhirnya bisa ditaklukan oleh panglima perang terbaik – Muhammad Al-Fatih dengan tentara terbaiknya  29 Mei 1453, itu kabar baiknya sudah disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri 8 abad sebelum peristiwa terjadi.

Bahwa Muhammad Al-Fatih dipuji oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam 8 abad sebelum kelahirannya – sebagai pemimpin perang terbaik dengan pasukan terbaik yang akan menaklukkan Constantinople, tentu amat sangat banyak yang bisa dipelajari dari Sultan yang di dunia barat disebut sebagai “Mehmet the Conqueror” (Mehmet Sang Penakluk) ini.

Ketika penaklukan itu terjadi dia baru berusia 21 tahun lebih 2 bulan (Kalender Masehi - sekitar 22 tahun Kalender Hijriyah), hafal Al-Qur’an sejak belia, menguasai tujuh bahasa dan berbagai bidang keilmuan yang ada pada jamannya, tidak pernah meninggalkan sholat jamaah sebagaimana dia juga perintahkan ke seluruh prajuritnya – dan bahkan dia sendiri tidak pernah meninggalkan sholat malam sejak dia balig. 

Meskipun berbagai cara untuk penaklukan Constantinople dilakukan sejak beberapa generasi sebelumnya tanpa membuahkan hasil, cerita bahwa suatu saat Constantinople akan bisa ditaklukkan ini dahulu diteruskan dari generasi ke generasi pada jamannya.

Hingga sampai suatu saat - dengan ijin Allah - Muhammad Al-Fatih dengan bekal ketaatan dan kekuatan sholat malamnya, dengan bekal pengetahuannya yang sangat luas termasuk science pada jamannya – dia mampu membangun strategy perang yang tidak pernah terbayangkan oleh orang lain sebelum jamannya – maka penaklukkan Constantinople itu bisa benar-benar terealisir.

Penaklukan ini sekaligus menjadi bukti kebenaran Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  : “Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan, maka sebaik-baik pemimpin pasukan adalah pemimpin pasukannya dan sebaik-baik pasukan-adalah pasukannya” (HR. Ahmad)

Salah satu strategy Muhammad Al-Fatih yang benar-benar out of the box sehingga pihak musuh-pun tidak pernah menduga sebelumnya adalah mendaratkan 70-an kapalnya, menariknya dengan landasan kayu yang diberi minyak binatang, mendaki bukit Galata menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 16 km – dan itu hanya dilakukannya dalam waktu semalam !.

Keesokan harinya pasukan Byzantine yang memusatkan perhatiannya ke selat Bosporus dengan benteng-bentengnya yang sangat kokoh menghadang setiap musuh yang datang dari selat tersebut, terkejut bukan kepalang karena  armada 70-an kapal pasukan Muhammad Al-Fatih sudah berada di wilayah yang disebut tanduk emas (Golden Horn) mereka dengan titik pertahanan yang relatif lebih lemah (karena sudah dijaga di depan).

Saking tidak terpikirnya oleh mereka apa yang mereka hadapi saat itu, sampai-sampai sebagian pasukan Byzantine mengira hantu-hantulah yang membawa kapal-kapal Al-Fatih sampai bisa masuk ke belakang garis pertahanan mereka yang sangat kokoh. Sejak saat itulah pasukan Constantine terpecah konsentrasinya, menjadi kurang PD dan tembok pertahanan mereka mudah dihancurkan.

Dari mana orang seperti Muhammad Al-Fatih bisa berfikir di luar kebiasaan orang pada jamannya, di luar jangkauan kemajuan science yang tercapai saat itu ? bahwa kapal –kapal perangnya harus bisa mendaki bukit selain juga tentu harus bisa berlayar selayaknya kapal pada umumnya ?.

Itulah yang saya sebut dalam sejumlah tulisan sebelumnya sebagai bentuk aplikasi ayat “…bi a’yuninaa wa wahyinaa…” atau “ …dengan pengawasan Kami dan dengan wahyu Kami…”.(QS 11 :37 dan QS 23 :27). Nabi Nuh bisa membuat kapal yang menyelamatkan penduduk bumi yang taat dan seisinya, meskipun dia bukan seorang insinyur kapal.

Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam bisa membangun bangunan yang hingga kini tidak hentinya dikunjungi manusia dari seluruh penjuru bumi – yaitu Ka’bah, bukan karena dia seorang arsitek. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bisa membangun Negara yang sempurna, meskipun beliau adalah seorang yang umi. Semua itu dimungkinkan karena diawasi langsung olehNya dan diberi petunjukkanya langsung dalam wahyu-wahyu yang disampaikanNya.

Sebesar apapun pekerjaan itu, bila Dia sendiri yang mensupervisi pelaksanaannya dan Dia pula yang memberikan juklak atau petunjuk pelaksanaannya, maka yang nampaknya tidak mungkin menjadi mungkin.

Strategi yang luar biasa yang tidak terbayang oleh musuh, seperti menarik kapal melintasi bukit yang dilakukan oleh Muhammad Al-Fatih bersama para pasukannya tersebut di atas tentu juga karena mendapatkan pengawasan langsung dari Allah dan dengan petunjuk melalui Wahyu-wahyuNya “…bi a’yuninaa wa wahyinaa…”  – yaitu ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafalnya sejak dia masih kecil.

Lantas pelajaran apa yang bisa kita ambil dari penaklukan Constantinople oleh panglima perang terbaik dengan pasukan terbaik tersebut di atas ?

Pertama tidak ada cara lain untuk menjadi unggul bagi umat ini kecuali kita bisa mencontoh bagaimana umat ini dahulu diunggulkan, dari generasi para nabi – hingga generasinya Muhammad Al-Fatih pasca era kenabian.

Kedua kita harus mampu memikirkan strategy yang out of the box untuk menaklukan musuh-musuh kita, strategi yang WOW yang sekaliber ‘menarik kapal mendaki bukit’ –nya Muhammad Al-Fatih.

Ketiga strategy tersebut akan dimungkinkan bila kita bisa membangun atau menyiapkan orang-orang yang yang mendekati kaliber Muhammad Al-Fatih dalam hal keimanannya, penguasaan Al-qur’annya, penguasaan bahasanya, ilmu pengetauannya sampai sholat jamaah dan qiyamul –lail-nya.

Untuk memenangkan persaingan di bidang apapaun - termasuk usaha, kita harus mampu berfikir dengan apa yang tidak terfikirkan oleh siapapun sebelumnya – Think the Unthinkable !, dan itu hanya bisa terjadi bila kita disupervisi dan dituntun langsung oleh petunjuk-petunjukNya “…bi a’yuninaa wa wahyinaa…”  . InsyaAllah.

Siapa Horus, Ra, Dan Evil of Eye?

AGAMA Yahudi mengenal tuhan yang banyak (Pantheisme). Tuhan yang banyak itu dikepalai oleh Tuhan Kepala, yang bernama YHWH. Tidak ada konsonannya. Untuk memudahkan penyebutan, biasanya orang menamakan Yahweh atau Yehweh. Yahweh ini memimpin dan punya tuhan-tuhan kecil, yakni Jahova, Elohim, Joshua, Horus, Ra, dan lain-lain. Sebab itu, salah satu prinsip dalam agama Yahudi adalah Lord of the Lords. Satu tuhan di antara tuhan-tuhan kecil lainnya.

Sekitar tahun 1700 SM, di saat Pharaoh berkuasa di Mesir, saat itu yang sedang berkuasa seorang Pharaoh wanita bernama Hap Thet Suth. Pada masa inilah terbentuk komunitas Yahudi yang cukup besar di Mesir. Itu sebelum Nabi Musa.

Ketika itu mereka mengklaim bahwa simbol-simbol keagamaan yang digunakan oleh penguasa Mesir sesungguhnya punya mereka, punya kaum Yahudi. Jadi mereka menganggap Dewa Ra dan Horus sebagai tuhan-tuhannya.

Dewa Ra adalah dewa pencipta, raja langit, yang berbentuk dan menyerupai matahari.
Horus sendiri adalah dewa berbentuk burung elang. Biasanya disimbolkan dengan matanya yang khas.
Eye of Evil, inilah mata Pangeran Kegelapan, yang selalu mengawasi pelaksanaan tugas untuk menguasai dunia kebenaran. Dalam agama Yahudi, diperkuat oleh Protocolat Zionis, mata setan ini menjadi semacam ’pengawasan melekat atau waskat’ bagi orang Yahudi dalam menjalankan misinya. Sebab itu ia juga dipertuhankan.
Selain simbol tuhan, ada juga simbol lingkaran dengan titik di tengah. Ini pun sebenarnya juga merupakan satanic symbol, yang memiliki arti organ kemaluan perempuan, lawan dari obelix symbol (menara berupa tiang tegak lurus) yang mengibaratkan simbol organ kemaluan laki-laki.

HATI-HATI dengan nama-nama pemuda dibawah ini..!!


 
Karena mereka akan membuat kita malu..???!!!!!. siapakah mereka....????

1. Ibnu Sina dokter muda Islam yang telah membuka praktek dan menjadi dokter pribadi khalifah diusia 17 tahun

2. Usamah bin Zaid menjadi panglima perang termuda yang memimpin ribuan pasukan pada usia 20 tahun bahkan umar bin khotob, usman bin affan dan abu bakar shidiq dibawah komandonya..



3. Thoriq bin Ziyad seorang pemuda yg berumur 30 thn telah menjadi komandan perang yg menaklukan spanyol

4. Muhammad Al fatih sultan turki sang pemuda berusia 21 thn penakluk imperium paling berkuasa di romawi timur

5. media yg kita pakai saat ini tau siapa yg membuat dialah Mark Zukerberg seorang pemuda yg saat berusia 20 thn menciptakan FACEBOOK

6. Napoleon Bonaparte pemuda berusia 24 tahun telah diangkat menjadi jendral dan menjadi kaisar prancis krn telah menjadi ahli strategi perang.

7. Thomas alfa edison saat berusia 23 tahun telah menemukan mesin telegraf dan memnciptkan listrik saat usia 32 tahn

8. siapa kita yg tdk knal jendral sudirman..? saat menjadi panglima perang usianya baru 27 thn dan telah menjadi jendral besar diusia 31 thn

hmm...pemuda seperti apaah kita saat ini.....????

INGATLAH...

" Tidak bergeser kaki anak adam pada hari kiamat nanti dihadapan RABBNYA sampai ditanya ttg 4 perkara :

1. Umurnya untuk apa dihabiskan
2. MASA MUDANYA utk apa diGUNAKAN,,
3. Hartanya dari mana didapat dan kemana dibelanjakan
4. sudahkan beramal thd ilmu yg telah diketahui ( HR. AT TARMIDZI no. 2340 )

SUMPAH PEMUDA SUMPAH KITA SEMUA....

Masuk Surga Bareng Edison


"Kyai, surga itu bukan khusus untuk orang Islam. Dia milik semua umat."
"Ane percaya. Kan setiap agama, memang punya konsep soal surga masing-masing."
"Bukan gitu maksud saya. Asalkan manusia itu baik, banyak jasanya pada kemanusiaan, dia berhak masuk surga."
"Tapio dalam Islam engga gitu. Dia harus beriman pada Allah dan tentu harus beriman kepada kerasulan Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam."
"Nah, itu cara berpikir eksklusif. Islam itu inklusif, Kyai. Bagi saya yang berpaham inklusif, setiap orang baik, apapun agamanya, dia bisa masuk surga."

"Ya monggo. Bagi saya tidak begitu. Baik saja tidak cukup jika tanpa iman kepada Allah dan Rasulillah seperti tercermin dalam makna syahadat."
"Surga itu hak Allah, Kyai. Kita tidak pantas mengkavling-kavling soal surga, dengan faham kita yang merasa sok paling benar. Bagi saya muslim humanis inklusif, Thomas Alfa Edison itu berhak masuk surga bareng Muhammad. Jasa Edison menmukan lampu, sudah dinikmati bermilyar-milyar manusia. Masa orang sebaik dan sebesar jasanya seperti ini harus masuk neraka? Engga asik banget gitu."
"Ane stuju surga itu hak Allah seperti kata sampeyan."
"Guud. Emang gitu seharusnya sikap kita yang rahmatan lil 'aalamiin."
"Lha kalo gitu, atas izin siapa sampeyan bisa ngomong Thomas Alfa Edison masuk surga bareng Nabi Muhammad? Apa sampeyan sudah ngomong sama Allah?"

Glek!

ABDUL MUTTAQIN

Sabtu, 27 Oktober 2012

"Bahan Renungan bagi Para Orangtua yang selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya ...... Sangat Menyentuh..."

Ranking 23 : "Aku ingin menjadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan"

Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap
mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan
dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang
sesungguhnya.

Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar,namun
anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati.



Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya
atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman
cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar
saja.

Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga
memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami
tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan. Dari itu, setiap kali suamiku
menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi,
timbul keirian dalam hatinya sampai matanya bersinar-sinar.

Kemudian ketika dia membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9
tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati pilu kepada anak
kami: Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar
biasa? Anak kami menjawab: Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan
kepandaian luar biasa. Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya
tanpa tertahankan tertawa sendiri.

Pada pertengahan musim gugur, semua sanak keluarga berkumpul bersama untuk
merayakannya, sehingga memenuhi satu ruangan besar di restoran. Topik
pembicaraan semua orang perlahan-lahan mulai beralih kepada anak
masing-masing. Dalam kemeriahan suasana, anak-anak ditanyakan apakah
cita-cita mereka di masa mendatang? Ada yang menjawab akan menjadi pemain
piano, bintang film atau politikus, tiada seorang pun yang terlihat takut
mengutarakannya di depan orang banyak, bahkan anak perempuan berusia 4½
tahun juga menyatakan kelak akan menjadi seorang pembawa acara di televisi,
semua orang bertepuk tangan mendengarnya.

Anak perempuan kami yang berusia 15 tahun terlihat sibuk sekali sedang
membantu anak-anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau
hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya kelak. Di bawah desakan orang
banyak, akhirnya dia menjawab dengan sungguh-sungguh: Kelak ketika aku
dewasa, cita-cita pertamaku adalah menjadi seorang guru TK, memandu
anak-anak menyanyi, menari dan bermain-main.

Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian
menanyakan akan cita-cita keduanya. Dia menjawab dengan besar hati: Saya
ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan
memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa
mereka ke teras rumah untuk melihat bintang-bintang. Semua sanak keluarga
tertegun dibuatnya, saling pandang tanpa tahu akan berkata apa lagi. Raut
muka suamiku menjadi canggung sekali.

Sepulangnya ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan
membiarkan anak perempuan kami kelak menjadi guru TK? Apakah kami tetap akan
membiarkannya menjadi murid kualitas menengah?

Sebetulnya, kami juga telah berusaha banyak. Demi meningkatkan nilai
sekolahnya, kami pernah mencarikan guru les pribadi dan mendaftarkannya di
tempat bimbingan belajar, juga membelikan berbagai materi belajar untuknya.
Anak kami juga sangat penurut, dia tidak membaca komik lagi,tidak ikut kelas
origami lagi, tidur bermalas-malasan di akhir minggu juga tidak dilakukan
lagi. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung
menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan tanpa henti. Namun
biar bagaimana pun dia tetap seorang anak-anak, tubuhnya tidak bisa bertahan
lagi dan terserang flu berat.Biar sedang diinfus dan terbaring di ranjang,
dia tetap bersikeras mengerjakan tugas pelajaran, akhirnya dia terserang
radang paru-paru. Setelah sembuh, wajahnya terlihat kurus banyak. Akan
tetapi ternyata hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa
atau menangis, tetap saja nomor 23.

Kemudian, kami juga mencoba untuk memberikan penambah gizi dan rangsangan
hadiah, setelah berulang-ulang menjalaninya, ternyata wajah anak perempuanku
semakin pucat saja. Apalagi, setiap kali akan ujian, dia mulai tidak bisa
makan dan tidak bisa tidur, terus mencucurkan keringat dingin, terakhir
hasil ujiannya malah menjadi nomor 33 yang mengejutkan kami. Aku dan suamiku
secara diam-diam melepaskan aksi menarik bibit ke atas demi membantunya
tumbuh ini. Dia kembali pada jam belajar dan istirahatnya yang normal, kami
mengembalikan haknya untuk membaca komik, mengijinkannya untuk berlangganan
majalah "Humor anak-anak" dan sejenisnya, sehingga rumah kami menjadi
tenteram kembali. Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami
sungguh tidak mengerti akan nilai sekolahnya.

Pada akhir minggu, teman-teman sekerja pergi rekreasi bersama. Semua orang
mempersiapkan lauk terbaik dari masing-masing, dengan membawa serta suami
dan anak untuk piknik. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa dan guyonan,
ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan karya seni pendek. Anak
kami tiada keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan gembira. Dia
sering kali lari ke belakang untuk menjaga bahan makanan. Merapikan kembali
kotak makanan yang terlihat agak miring, mengetatkan tutup botol yang
longgar atau mengelap jus sayuran yang bocor ke luar. Dia sibuk sekali
bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.

Ketika makan terjadi satu kejadian di luar dugaan. Ada dua orang anak
lelaki, satunya adalah bakat matematika, satunya lagi adalah ahli bahasa
Inggris. Kedua anak ini secara bersamaan menjepit sebuah kue beras ketan di
atas piring, tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau
membaginya. Walau banyak makanan enak terus dihidangkan, mereka sama sekali
tidak mau peduli. Orang dewasa terus membujuk mereka, namun tidak ada
hasilnya. Terakhir anak kami yang menyelesaikan masalah sulit ini dengan
cara sederhana yaitu lempar koin untuk menentukan siapa yang menang.

Ketika pulang, jalanan macet dan anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku
terus membuat guyonan dan membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti.
Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan banyak bentuk
binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan, membuat anak-anak ini terus
memberi pujian. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan
guntingan kertas hewan shio masing-masing.

Ketika mendengar anak-anak terus berterima kasih, tanpa tertahankan pada
wajah suamiku timbul senyum bangga.

Sehabis ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku.

Pertama-tama mendapatkan kabar kalau nilai sekolah anakku tetap kualitas
menengah. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang hendak
diberitahukannya, hal yang pertama kali ditemukannya selama 30 tahun
mengajar.

Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu siapa teman sekelas yang
paling kamu kagumi dan alasannya. Selain anakku, semua teman sekelasnya
menuliskan nama anakku.

Alasannya sangat banyak: antusias membantu orang, sangat memegang janji,
tidak mudah marah, enak berteman, dan lain-lain, paling banyak ditulis
adalah optimis dan humoris. Wali kelasnya mengatakan banyak usul agar dia
dijadikan ketua kelas saja. Dia memberi pujian: Anak anda ini, walau nilai
sekolahnya biasa-biasa saja, namun kalau bertingkah laku terhadap orang,
benar-benar nomor satu.

Saya berguyon pada anakku, kamu sudah mau jadi pahlawan. Anakku yang sedang
merajut selendang leher terlebih menundukkan kepalanya dan berpikir
sebentar, dia lalu menjawab dengan sungguh-sungguh: "Guru pernah mengatakan
sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan
di tepi jalan." Dia pelan-pelan melanjutkan: "Ibu, aku tidak mau jadi
pahlawan, aku ingin jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan." Aku
terkejut mendengarnya dan mengamatinya dengan seksama.

Dia tetap diam sambil merajut benang wolnya, benang warna merah muda
dipilinnya bolak balik di jarum bambu, sepertinya waktu yang berjalan di
tangannya mengeluarkan kuncup bunga. Dalam hatiku terasa hangat seketika.
Pada ketika itu, hatiku tergugah oleh anak perempuan yang tidak ingin
menjadi pahlawan ini. Di dunia ini ada berapa banyak orang yang bercita-cita
ingin menjadi pahlawan, namun akhirnya menjadi seorang biasa di dunia fana
ini. Jika berada dalam kondisi sehat, jika hidup dengan bahagia, jika tidak
ada rasa bersalah dalam hati, mengapa anak-anak kita tidak boleh menjadi
seorang biasa yang baik hati dan jujur.

Jika anakku besar nanti, dia pasti akan menjadi seorang isteri yang berbudi
luhur, seorang ibu yang lemah lembut, bahkan menjadi seorang teman kerja
yang suka membantu, tetangga yang ramah dan baik. Apalagi dia mendapatkan
ranking 23 dari 50 orang murid di kelasnya, kenapa kami masih tidak merasa
senang dan tidak merasa puas? Masih ingin dirinya lebih hebat dari orang
lain dan lebih menonjol lagi? Lalu bagaimana dengan sisa 27 orang anak-anak
di belakang anakku? Jika kami adalah orangtua mereka, bagaimana perasaan
kami?
PESAN : SYUKURI APA YG ADA, BUKAN MEMIKIRKAN APA YG TIADA..

10 Racun Dalam Diri Kita yang Tidak Disadari

1. Racun pertama : Menghindar

Gejalanya: Lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.

Antibodinya: Realitas

Cara: Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.



2. Racun kedua : Ketakutan

Gejalanya: Tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll.

Antibodinya: Keberanian

Cara: Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah, 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Keberanian merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.

3. Racun ketiga : Egoistis

Gejalanya: Materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.

Antibodinya: Bersikap sosial

Cara: Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui, orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.

4. Racun keempat : Stagnasi

Gejalanya: Berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.

Antibodinya: Ambisi

Cara: Teruslah berkembang, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. Kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.

5. Racun kelima : Rasa rendah diri

Gejalanya: Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.

Antibodinya: Keyakinan diri

Cara: Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang, yakin dirinya akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.

6. Racun keenam : Narsistik

Gejalanya: Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.

Antibodinya: Rendah hati

Cara: Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.

7. Racun ketujuh : Mengasihani diri

Gejalanya: Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, merasa menjadi orang termalang di dunia.

Antibodinya: Sublimasi

Cara: Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain..

8. Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan

Gejalanya: Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.

Antibodinya: Kerja

Cara: Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.

9. Racun kesembilan : Sikap tidak toleran

Gejalanya: Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.

Antibodinya: Kontrol diri

Cara: Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dengan keberagaman kultur dan agama.

10. Racun kesepuluh : Kebencian

Gejalanya: Keinginan balas dendam, kejam, bengis.

Antibodinya: Cinta kasih

Cara: Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.

Semoga bermanfaat dan Salam Santun Ukhuwah KarenaNYA

Menitikkan Air Mata Membaca Kisah Qurban Bu Sumi



Kisah ini terjadi ± tahun 1995, sudah cukup lama memang,namun setiap ingin memasuki I’dul Adha saya selalu teringat dengan kejadian yang pernah saya alami ini, dan sampai saat ini saya tidak pernah melupakannya.
Awalnya saat saya sedang menjajakan dagangan bersama teman (kami berempat waktu itu), kami mengeluh karena sudah 3 hari kami berdagang baru 6 ekor yang terjual, tidak seperti tahun sebelumnya, biasanya sudah puluhan ekor laku terjual dan hari raya sudah didepan mata (tinggal 2 hari lagi). Kami cukup gelisah waktu itu.



Ketika sedang berbincang salah seorang teman mengajak saya untuk sholat ashar dan saya pun bersama teman saya berangkat menuju masjid yang kebetulan dekat dengan tempat kami berjualan. Setelah selesai sholat, seperti
biasa saya melakukan zikir dan doa. Untuk saat ini doa saya fokuskan untuk dagangan saya agar Allah memberikan kemudahan semoga kiranya dagangan saya laku/ habis terjual.

Setelah selesai saya dan teman kembali bergegas untuk kembali ke tempat kami jualan, dari kejauhan kami melihat ditempat kami berjualan banyak sekali orang disana dan terlihat teman kami yang berada disana kesibukan demi melayani calon pembeli. Akhirnya saya dan teman saya berlari untuk cepat membantu melayani teman kami. Alhamdulillah pada saat itu sudah ada yang membeli beberapa ekor kambing. “Terima kasih Ya Robb, Engkau telah mendengar dan menjawab doa kami”,
Syukur saya dalam hati.

Namun setelah semuanya terlayani dan keadaan kembali normal, saya melihat
seorang ibu-ibu sedang memperhatikan dagangan kami, seingat saya ibu ini sudah lama berada disitu, pada saat kami sedang sibuk ibu ini sudah ada namun hanyamemperhatikan kami bertransaksi. Saya tegur teman saya “Ibu itu mau beli ya ? dari tadi liatin dagangan terus, emang gak ditawarin ya ?, sepertinya dari tadi udah ada disitu. Kayaknya Cuma liat-liat aja, mungkin lagi nunggu bus kali.
Jawab teman singkat.
Memang sih kalau dilihat dari pakaiannya sepertinya gak akan beli ( mohon maaf.. ibu itu berpakaian lusuh sambil menenteng payung lipat ditangan kanannya) kalau dilihat dari penampilannya tidak mungkin ibu itu ingin berqurban.

Namun saya coba hampiri ibu itu dan coba menawarkan. “Silahkan bu dipilih hewannya, ada niat untuk qurban ya bu ?.
Tanpa menjawab pertanyaan saya, ibu itu langsung menunjuk, “Kalau yang itu berapa bang ?” Ibu itu menunjuk hewan yang paling murah dari hewan yang lainnya. Kalau yang itu harganya Rp.600.000,- bu, jawab saya. Harga pasnya berapa bang ?, gak usah tawar lagi yabu... Rp. 500.000 deh kalau ibu mau. Fikir saya memang dari harga segitu keuntungan saya kecil, tapi biarlah khusus untuk ibu ini. “Uang saya Cuma ada 450 ribu, boleh gak”.
Waduh... saya bingung, karena itu harga modal kami, akhirnya saya berembug dengan teman yang lain. “Biarlah mungkin ini jalan
pembuka untuk dagangan kita, lagi pula kalau dilihat dari penampilannya sepertinya bukan orang mampu, kasihan, hitung-hitung kita membantu niat ibu itu untuk berqurban”.
Sepakat kami berempat. “Tapi bawa sendiri ya.. ?” akhirnya si
ibu tadi bersedia, tapi dia minta diantar oleh saya dan ongkos bajaj-nya dia yang bayar dirumah. Setelah saya dikasih alamat rumahnya si ibu itu langsung pulang dengan jalan kaki. Saya pun berangkat.

Ketika sampai di rumah ibu tersebut. Subhanallaah..... Astaghfirullaah.....
Alaahu Akbar, merinding saya, terasa mengigil seluruh badan saya demi melihat keadaan rumah ibu tersebut.
Ibu itu hanya tinggal bertiga dengan orang tuanya (ibunya) dan satu orang anaknya
di rumah gubuk dengan berlantai tanah dan jendela dari kawat. Saya tidak
melihat tempat tidur/ kasur, yang ada hanya dipan kayu beralas tikar lusuh.
Diatas dipan sedang tertidur seorang perempuan tua kurus yang sepertinya dalam
kondisi sakit. “Mak ... bangun mak, nih liat Sumi bawa apa” (oh ternyata ibu
ini namanya Sumi), perempuan tua itu terbangun dan berjalan keluar. “Ini ibu saya bang” ibu itu mengenalkan orang tuanya kepada saya. Mak Sumi udah beliin kambing buat emak qurban, ntar kita bawa ke Masjid ya mak. Orang tua itu kaget namun dari wajahnya terlihat senang dan bahagia, sambil mengelus-elus kambing
orang tua itu berucap, Alaahu Akbar, Alhamdulillaah, akhirnya kesampaian juga
emak qurban.
“Nih bang duitnya, maaf ya kalau saya nawarnya telalu murah, saya hanya kuli cuci, saya sengaja kumpulkan uang untuk beli kambing yang mau saya niatkan buat qurban ibu saya. Aduh GUSTI....... Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hambaMU yang satu ini. HambaMU yang
Miskin Harta tapi dia kaya Iman.
Seperti bergetar bumi ini setelah mendengar niat dari ibu ini. Rasanya saya sudah tidak sanggup lagi berlama-lama berada disitu. Saya langsung pamit meninggalkan kebahagiaan penuh keimanan mereka bertiga.
“Bang nih ongkos bajajnya.!, panggil si Ibu, “sudah bu cukup, biar ongkos bajaj
saya yang bayar. Saya cepat pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah
basah, karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan
saya dengan hambaNYA yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin
memuliakan orang tuanya.

KISAH TUKANG KAYU

Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya.

Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya. Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa.



Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya. Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, “Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada.” Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan. Ia asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari, maka ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya.

Saat rumah itu selesai. Sang mandor datang untuk memeriksa. Saat sang mandor memegang daun pintu depan, ia berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!” Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan. Inilah refleksi hidup kita! Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini. Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda. Setiap kali Anda memalu paku, memasang rangka, memasang keramik, lakukanlah dengan segenap hati dan bijaksana. Sebab kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu. Masa depanmu adalalah hasil dari keputusanmu saat ini

Misteri Bangunan Piramida, Al-Qur’an Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban

BANGUNAN menjulang berbentuk segitiga itu, diyakini memiliki beragam analisis tentang misteri konstruksinya. Dibangun pada masa kekuasaan Firáun Khufu pada tahun 2560 SM, rupa-rupanya kontraversi masih terus berlanjut hingga akhir abad ke-19.

Logika para ilmuwan pun bingung menangkap bagaimana sebuah piramida dibangun? Hal ini karena teknologi mengangkat batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram ke puncak-puncak bangunan belum ditemukan di zamannya. Apa rahasia di balik pembangunan piramida ini?

Koran Amerika Times edisi 1 Desember 2006, menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.

Para ilmuwan mengatakan bahwa Firaun mahir dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah liat hingga menjadi batu. Dan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor di batu yang mereka tinggalkan.

Profesor Gilles Hug, dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.

Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya, Firaun menggunakan batu alam.

Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida. Singkatnya lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan tersebut dibakar, lalu diletakkan di tempat yang sudah disediakan di dinding piramid.

Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan.

 Dengan metode pembuatan batu besar melalui cara ini, sang profesor membutuhkan waktu sepuluh hari hingga mirip dengan batu aslinya.

Sebelumnya, seorang ilmuwan Belgia, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari rahasia di balik pembuatan batu besar di puncak-puncak piramida. Ia pun berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan studi, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.”

Penemuan oleh Profesor Prancis Joseph Davidovits soal batu-batu piramida yang ternyata terbuat dari olahan lumpur ini memakan waktu sekitar dua puluh tahun. Sebuah penelitian yang lama tentang piramida Bosnia, “Piramida Matahari” dan menjelaskan bahwa batu-batunya terbuat dari tanah liat! Ini menegaskan bahwa metode ini tersebar luas di masa lalu. (Gambar dari batu piramida).

Sebuah gambar yang digunakan dalam casting batu-batu kuno piramida matahari mengalir di Bosnia, dan kebenaran ilmiah mengatakan bahwa sangat jelas bahwa metode tertentu pada pengecoran batu berasal dari tanah liat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dalam peradaban yang berbeda baik Rumania atau Firaun!

Al-Qur’an Ternyata Lebih Dulu Punya Jawaban

Jika dipahami lebih dalam, ternyata Alquran telah mengungkapkan hal ini 1400 tahun sebelem mereka mengungkapkannya, perhatikan sebuah ayat dalam Al Quran berikut ini:

“Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta.” (QS. Al-Qashash: 38)



Subhanallah! bukti menakjubkan yang menunjukkan bahwa bangunan bangunan raksasa, patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemukan dalam peradaban tinggi saat itu, juga dibangun dari tanah liat! Al-Quran adalah kitab pertama yang mengungkapkan rahasia bangunan piramida, bukan para Ilmuwan Amerika dan Perancis.

Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramida, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satupun di muka bumi ini pada waktu itu yang mengetahui tentang rahasia piramida. Sebelum ini, para ilmuwan tidak yakin bahwa Firaun menggunakan tanah liat dan panas untuk membangun monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini.

Ajaib, 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad saw, berbilang tahun setelah Berakhirnya dinasti Firaun memberitahukan bahwa Firaun membangun monumen yang kelak dinamakan Piramid menggunakan tanah liat.

Kenyataan ini sangat jelas dan kuat membuktikan bahwa nabi Muhammad saw tidaklah berbicara sesuai hawa nafsunya saja melainkan petunjuk dari Allah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa … Dan Dia pula yang memberitahukan kepada Nabi terakhir-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya dikemudian hari!!

Subhanallah! Sungguh suatu hal yang hanya dapat dipahami oleh orang orang yang bukan sekedar berakal, tetapi juga mempergunakan akalnya. Wallahua’lamu

Al-Habib Hasan Bin Jafar Assegaf, Pimpinan Majelis Nurul Musthofa Jakarta Selatan